ORGANISASI
1. Pengertian
Organisasi adalah wadah
berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan
bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Manajemen
organisasi adalah strategi pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan organisasi
yang efektif dan efesien.
Perilaku berorganisasi meliputi
3 ranah utama komponen yaitu :
· Kognitif
· Afektif
· Psikomotor
Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi
meliputi :
Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di
capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya
dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
· Tujuan Jangka panjang
· Tujuan Jangka menengah dan
· Tujuan Jangka pendek
Struktur
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
Sistem
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
· Input
· Proses
· Output
· Feedback
Organisasi Profesi
Asosiasi profesi, mengingat
kembali kalimat William Smith, sebenarnya tak lain dari bentuk formal
pertemanan antara orang-orang seprofesi. Karena bentuknya yang formal, maka
asosiasi profesi biasanya mempunyai aturan-aturan, kode etik, syarat
keanggotaan, bahkan yang lebih serius lagi mempunyai dewan kehormatan atau
dewan pertimbangan yang bertugas untuk menegakkan disiplin organisasi.
Apa
keuntungan kita untuk bergabung dalam satu asosiasi profesi? Jelas bahwa
keuntungannya besar, terutama kalau anda adalah seorang pemula. Manfaat yang
paling minimal adalah bahwa anda secara formal diakui sebagai salah satu
professional pada bidang tertentu. Walaupun baru masuk kuliah, tetapi anda
telah bergabung dalam satu asosiasi profesi atau apapun yang lain, minimal
secara formal anda akan diakui sebagai seorang jurnalis, seorang karateka,
seorang pecinta alam, seorang pemain basket dll. Apalagi kalau untuk menjadi
anggota asosiasi itu anda harus memenuhi sekian syarat, termasuk di antaranya
ujian kecakapan profesi. Dengan demikian baik di antara teman-teman seprofesi
maupun di hadapan masyarakat luas, anda akan diakui sebagai professional bidang
tersebut.
Tetapi
yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal keanggotaan itu
sendiri. Yang lebih penting adalah bahwa anda masuk dalam kelompok professional
bidang tertentu, yang mempunyai kebiasaan-kebiasaannya sendiri, cara
berpikirnya sendiri, cara berpakaiannya sendiri, cara hidupnya sendiri dan
lain-lain. Dengan bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda
untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda.
Ingat, profesi adalah hidup anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik
menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat non keahlian yang oleh
masyarakat (pasar) dianggap penting. Dengan segala maaf, profesi juga
menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, bagaimana anda
berpakaian, bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma parfum anda.
1.Pengertian Organisasi dan Unsur-unsurnya
Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997).
Dari sini dapat dikatakan atau ditunjukkan bahwa organisasi memiliki unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1). Sistem.
Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system.
2). Pola Aktivitas
Bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan secara relative teratur dan cenderung berulang.
3). Sekelompok Orang.
Organisasi adalah kumpulan orang-orang.
4). Tujuan.
Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan. Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pengertian ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1). Tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi. Tujuan ini menjadi “jiwa” organisasi.
2). Proses yang mengubah masukan/sumber daya yang dimiliki menjadi keluaran/hasil sebagaimana diinginkan.
3). Pembagian pekerjaan di antara anggota. Termasuk di sini adalah pembagian tugas dan wewenang secara horizontal maupun vertical.
4). Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dll.
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu.
Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan di mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan. Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari individu, kelompok individu, struktur dan proses organisasi. Gibson, Ivancevich,dan Donnelly menggambarkan model organisasi sbb:
Perilaku di dalam organisasi: Individu Perilaku dan perbedaan individu Teori motivasi dan aplikasinya Imbalan, hukuman, dan disiplin Stress dan individu.
Perilaku dalam organisasi: kelompok dan pengaruh antar pribadi, Perilaku kelompok Perilaku antar-kelompok dan penanganan, Konflik Kekuasaan dan politik Kepemimpinan Struktur organisasi, Desain organisasi, Desain pekerjaan
Proses organisasi, Komunikasi Pengambilan keputusan, Evaluasi prestasi kerja Sosialisasi/karier
Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel dapat mempengaruhi perilaku organisasi dan perilaku individu. Setiap perubahan pimpinan, perubahan struktur dan proses organisasi dll pasti mempunyai pengaruh dalam perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini berfungsi sebagai dasar acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di atas dibangun dengan dasar visi dan misi organisasi.
Organisasi merupakan wadah atau tempat persekutuan dua orang atau lebih manusia yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Orang mendirikan organisasi karena, banyak alasan antara lain karena organisasi dapat melakukan suatu kegiatan yang tidak mungkin dilakukan seorang diri. Organisasi sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat memberikan berbagai keuntungan maupun dapat memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Disamping organisasi dipandang sebagai wadah, organisasi juga dapat dipandang sebagai proses manusia untuk berinteraksi dan bereaksi melakukan berbagai aktifitas masing-masing. Karakteristik penampilan oraganisasi ditentukan oleh manusianya sendiri, karena manusia dalam organisasi memiliki dua karakter utama, yaitu perilaku(behavior) dan gaya(style). Dua karakter manusia ini dalam sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kejiwaan (psychology) atau roh manusia.
Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat senantiasa berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk tidak tergilas dari pesaing organisasi lainnya maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran dua karakter manusia tersebut diatas sangat menentukan kekuatan suatu organisasi sebagai berikut :
1. Memisahkan tugas-tugas secara tegas dan jelas setiap anggota organisasi sehingga pelaksanaannya dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. Memperkenal standar yang harus dipedomani,baik yang berkaitan dengan metode kerja ,maupun kontrol kerja dalam organisasi.
3. Menetapkan upah atau gaji sebagai rangsangan manusia dalam organisasi secara adil,sebagai alat pemotivasi untuk berkarya lebih giat lagi.
2. Pengertian Perilaku Keorganisasian
A. Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997)
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi.
B. Keith Davis dan John Newstrom (1985)
Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi.
C. Gibson dan kawan-kawan (1996)
Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dna sasaran serta strategi.
D. Stephen P.Robins (2001)
Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulannya yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
E. Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam organisasi.
“Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about how people, individuals, and groups act in organizations” Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari seorang manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial (system approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
F. Mathis-John H. Jackson,
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.
G. Griffin dan kawan-kawan,
Perilaku organisasi (organisational behavior) adalah sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
H. Allen dan Meyer,
Ada tiga Dimensi komitment perilaku organisasi adalah : 1. Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan, dan keterlibatan dalam organisasi,
2. Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,
3. Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.
I. Schermerhorn Jr., Hunt, & Osborn, 2008, p. 5
Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu organisasi. “Organizational behavior is the study of individuals and groups in organizations”.
3.Komunikasi interpersonal
Menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Model Jendela Johari memusatkan pada keseimbangan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal termasuk: • Pidato • Komunikasi nonverbal • penyimpulan • parafrase Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti: • perdagangan • konseling • pelatihan • bimbingan • pemecahan konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin dalam bidang psikologi, terutama analisis transaksional. Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat malu, dll.
Contoh untuk Keorganisasian :
Organisasi Kemahasiswaan atau biasa disebut BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) , Kelompok ini didirikan atas tujuan untuk menyalurkan kegiatan mahasiswa dan mengatur kegiatan sedemikian rupa agar terlaksana dengan baik .
Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997).
Dari sini dapat dikatakan atau ditunjukkan bahwa organisasi memiliki unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1). Sistem.
Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system.
2). Pola Aktivitas
Bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan secara relative teratur dan cenderung berulang.
3). Sekelompok Orang.
Organisasi adalah kumpulan orang-orang.
4). Tujuan.
Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan. Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pengertian ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1). Tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi. Tujuan ini menjadi “jiwa” organisasi.
2). Proses yang mengubah masukan/sumber daya yang dimiliki menjadi keluaran/hasil sebagaimana diinginkan.
3). Pembagian pekerjaan di antara anggota. Termasuk di sini adalah pembagian tugas dan wewenang secara horizontal maupun vertical.
4). Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dll.
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu.
Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan di mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan. Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari individu, kelompok individu, struktur dan proses organisasi. Gibson, Ivancevich,dan Donnelly menggambarkan model organisasi sbb:
Perilaku di dalam organisasi: Individu Perilaku dan perbedaan individu Teori motivasi dan aplikasinya Imbalan, hukuman, dan disiplin Stress dan individu.
Perilaku dalam organisasi: kelompok dan pengaruh antar pribadi, Perilaku kelompok Perilaku antar-kelompok dan penanganan, Konflik Kekuasaan dan politik Kepemimpinan Struktur organisasi, Desain organisasi, Desain pekerjaan
Proses organisasi, Komunikasi Pengambilan keputusan, Evaluasi prestasi kerja Sosialisasi/karier
Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel dapat mempengaruhi perilaku organisasi dan perilaku individu. Setiap perubahan pimpinan, perubahan struktur dan proses organisasi dll pasti mempunyai pengaruh dalam perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini berfungsi sebagai dasar acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di atas dibangun dengan dasar visi dan misi organisasi.
Organisasi merupakan wadah atau tempat persekutuan dua orang atau lebih manusia yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Orang mendirikan organisasi karena, banyak alasan antara lain karena organisasi dapat melakukan suatu kegiatan yang tidak mungkin dilakukan seorang diri. Organisasi sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat memberikan berbagai keuntungan maupun dapat memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Disamping organisasi dipandang sebagai wadah, organisasi juga dapat dipandang sebagai proses manusia untuk berinteraksi dan bereaksi melakukan berbagai aktifitas masing-masing. Karakteristik penampilan oraganisasi ditentukan oleh manusianya sendiri, karena manusia dalam organisasi memiliki dua karakter utama, yaitu perilaku(behavior) dan gaya(style). Dua karakter manusia ini dalam sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kejiwaan (psychology) atau roh manusia.
Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat senantiasa berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk tidak tergilas dari pesaing organisasi lainnya maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran dua karakter manusia tersebut diatas sangat menentukan kekuatan suatu organisasi sebagai berikut :
1. Memisahkan tugas-tugas secara tegas dan jelas setiap anggota organisasi sehingga pelaksanaannya dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. Memperkenal standar yang harus dipedomani,baik yang berkaitan dengan metode kerja ,maupun kontrol kerja dalam organisasi.
3. Menetapkan upah atau gaji sebagai rangsangan manusia dalam organisasi secara adil,sebagai alat pemotivasi untuk berkarya lebih giat lagi.
2. Pengertian Perilaku Keorganisasian
A. Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997)
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi.
B. Keith Davis dan John Newstrom (1985)
Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi.
C. Gibson dan kawan-kawan (1996)
Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dna sasaran serta strategi.
D. Stephen P.Robins (2001)
Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulannya yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
E. Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam organisasi.
“Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about how people, individuals, and groups act in organizations” Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari seorang manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial (system approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
F. Mathis-John H. Jackson,
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.
G. Griffin dan kawan-kawan,
Perilaku organisasi (organisational behavior) adalah sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
H. Allen dan Meyer,
Ada tiga Dimensi komitment perilaku organisasi adalah : 1. Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan, dan keterlibatan dalam organisasi,
2. Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,
3. Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.
I. Schermerhorn Jr., Hunt, & Osborn, 2008, p. 5
Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu organisasi. “Organizational behavior is the study of individuals and groups in organizations”.
3.Komunikasi interpersonal
Menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Model Jendela Johari memusatkan pada keseimbangan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal termasuk: • Pidato • Komunikasi nonverbal • penyimpulan • parafrase Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti: • perdagangan • konseling • pelatihan • bimbingan • pemecahan konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin dalam bidang psikologi, terutama analisis transaksional. Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat malu, dll.
Contoh untuk Keorganisasian :
Organisasi Kemahasiswaan atau biasa disebut BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) , Kelompok ini didirikan atas tujuan untuk menyalurkan kegiatan mahasiswa dan mengatur kegiatan sedemikian rupa agar terlaksana dengan baik .
Materi keorganisasian
Tiori
Organisasi
Seperti
halnya teori yang lain, pemahaman teori organisasi diawali dari kata
“organisasi” itu sendiri. Organisasi diambil dari kata “organon” (Yunani) yang
berarti alat, yang bisa kita terjemahkan sebagai sekumpulan orang yang memiliki
tujuan yang sama.
Jadi ada dua
hal yang penting di sini yang harus ada dan dipahami secara gamblang:
- “sekumpulan orang”
Artinya
organisasi terdiri minimal atas dua orang yang punya interaksi satu sama lain
- “tujuan” (yang sama)
Interaksi
tersebut terbentuk karena memiliki visi / misi / kegiatan lain yang baik secara
terstruktur atau tidak untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran
Di samping
dua hal wajib tersebut sebenarnya masih ada “Culture” dan “Environment”, dan
mungkin di uraian di bawah akan ada lagi komponen-komponen lain yang muncul
bila organisasi dipandang dari sudut yang berbeda dan yang lebih detail.
Organisasi
sebagai sebuah teori dapat dipelajari dari berbagai ilmu
- Sosiologi (ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat)
- Ekonomi (ilmu yang mempelajari sifat manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang/jasa)
- Psikologi (ilmu yang mempelajari jiwa/mental terbatas pada manifestasi dan ekspresi jiwa/mental berupa proses, tingkah laku, atau kegiatan)
- Politik (ilmu yang mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik)
- Manajemen (seni mengatur dan melaksanakan, belum ada definisi jelas)
dan
kajian-kajian terhadapnya disebut sebagai studi organisasi, perilaku
organisasi, atau analisa organisasi. Dua hal ini yang membentuk perspektif
dalam teori organisasi bisa bermacam-macam.
Komponen
dasar sebuah organisasi dilihat dari hasil studi organisasi adalah:
- Anggota
- Tujuan
- Kegiatan
- Komunikasi
- Lokasi
- Bentuk
- Perilaku dan Budaya
Kegiatan
Dalam Teori Organisasi Klasik
Teori
organisasi klasik oleh Fayol (1841-1925) mengklasifikasikan tugas
manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ;
kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ;
kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ;
kegiatan pembelanjaan.
4. Security ;
kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy
; kegiatan akuntansi
6. Managerial ;
melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
·
Planning ;
kegiatan perencanaan
·
Organizing ;
kegiatan mengorganiisasikaan
·
Coordinating
; kegiatan pengkoorrdinasiian
·
Commanding ;
kegiatan pengarahann
·
Controlling
; kegiatan penngawasaan
·
Selain hal
tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
·
Pembagian
kerja
·
Asas
wewenang dan tanggungjawab
·
Disiplin
·
Kesatuan
perintah
·
Kesatuan
arah
·
Asas
kepentingan umum
·
Pemberian
janji yang wajar
·
Pemusatan
wewenang
·
Rantai
berkala
·
Asas keteraturan
·
Asas
keadilan
·
Kestabilan
masa jabatan
·
Inisiatif
·
Asas
kesatuan
Hubungan
Antar Invididu
Dalam
organisasi yang dilihat dari sudut pandang hubungan struktural, pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi
untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi
bagi para pemimpin organisasi bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial
dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya bisa lebih tinggi.
Bentuk
Organisasi
- Organisasi Struktural
Pada umumnya
adalah sebuah organisasi formal yang memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga yang mengatur operasionalitas dan hubungan antar lembaga dan manusia
dalam organisasi tersebut. Contoh organisasi ini jelas, antara lain adalah
perkumpulan / serikat / partai, perusahaan, pemerintahan (Negara sebagai sebuah
organisasi besar sampai pada tingkat pemerintahan terendah misal Rukun Tangga /
Lingkungan). Organisasi struktural merupakan bentuk organisasi dengan kompleksitas
tertinggi karena di dalamnya muncul berbagai kepentingan / interest terutama di
sisi ekonomi dan politik.
- Organisasi tanpa bentuk
Organisasi
tanpa bentuk pada umumnya diawali dari sekumpulan individu yang memiliki
kebiasaan dan kebutuhan yang sama dan tidak memerlukan sebuah anggaran dasar
untuk melandasi perilaku dan hubungan antar manusia dalam kesehariannya. Contoh
paling sederhana adalah keluarga. Di masa teknologi virtual sekarang ini juga
muncul fenomena OTB virtual juga contoh adalah sebuah group milis, virtual
society, dan lain-lain, di mana keanggotaan, lokasi, dan hubungannya juga
virtual walaupun memiliki kesamaan tujuan atas dasar minat atau kebutuhan.
Kondisi ini semakin meng-absurd-kan dasar organisasi yaitu keanggotan, lokasi,
dan hubungan, dan juga memperkaya bentuk organisasi itu sendiri.
- Organisasi majemuk
Organisasi
majemuk memiliki keunikan di ketidakkonsistenan antara anggaran dasar dan
dengan hubungan antar individunya. Organisasi seperti ini (umumnya) memiliki
anggaran dasar yang jelas, tetapi hubungan antar individunya lebih didasarkan
sebagai hubungan sosial yang setara dan tidak bersifat fungsional. Fenomenanya
adalah bukan pada ketidaktaatan individu untuk menerapkan anggaran dasar,
tetapi umumnya berawal dari pada saat organisasi itu terbentuk yang lebih
menerapkan hubungan sosial kekeluargaan antar individunya yang kemudian semakin
menjadi semakin kompleks karena skala keanggotaan dan pembagian fungsi kerja
antar individunya, juga karena organisasi tersebut mulai memerlukan hubungan
dengan lingkungannya yang menuntut organisasi tersebut berbentuk secara
struktural. Contohnya bisa jadi kelompok agama / sekterial dan lembaga sosial.
Budaya
Organisasi
Perilaku dan
Budaya (perilaku yang dilakukan secara konsisten dan sudah menjadi way of life)
menampakkan kepribadian dari organisasi tersebut. Sebuah organisasi
tanpa disadari memiliki budaya organisasi. Dalam organisasi formal, budaya
organisasi perlu didefinisikan dari nilai-nilai dominan yang muncul yang
kemudian ditetapkan sehingga membantu keefektifan organisasi tersebut.
Budaya
organisasi meliputi:
- Pola kepercayaan
- Simbol-simbol
- Ritual dan Mitos
- Nilai praktis
Untuk
menemukan budaya organisasi, perlu dipahami dari berbagai sumber antara lain:
- Cerita : sejarah, ruang lingkup usaha/kegiatan, hubungan usaha, orang-orang penting, dsb
- Ritual : kegiatan-kegiatan yang secara rutin / sering dilakukan misal pemilihan ketua, pemberian hadiah, dll
- Simbol material : benda atau perangkat yang sering digunakan
Budaya
organisasi pada akhirnya akan menunjukkan identitas organisasi tersebut baik
untuk dikenali secara internal maupun eksternal.
Komentar
Posting Komentar